TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH (Pemilihan Topik Dan Masalah, Pembatasan Topik Serta Penentuan Judul
PEMILIHAN TOPIK DAN MASALAH, PEMBATASAN TOPIK
SERTA PENENTUAN JUDUL
Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Teknik Penulisan Karya Ilmiah
Dosen Pengampu : Achmad Zayadi, M.Pd

Kelompok 2
Annisa Aulia Berliana
Anita Nur Hidayah
Yuli Yanti
Subhan
PAI 3B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-HIKMAH
JAKARTA
Jl.Jeruk Purut No. 10
Cilandak Timur Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12650, Telp/Fax: (021)7890521
Jakarta Selatan 12650, Telp/Fax: (021)7890521
2019/2020
Segala puji bagi Allah Swt yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang kita
nanti-nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah
Swt atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dari mata
kuliah teknik penulisan karya ilmiah dengan
judul “Pemilihan topik dan masalah, pembatasan topik serta penentuan judul”
.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya .
Jakarta, 26
Oktober 2019
Manusia adalah mahluk rasional yang diberkati dengan rasa ingin
tahu. Hasrat ingin tahu ini akan terpuaskan bila sudah memperoleh pengetahuan
mengenai apa yang dipertanyakan. Namun, setelah itu manusia cenderung lebih
ingin tahu lagi. Begitu seterusnya. Untuk mendukung dan menyalurkan
keingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan penelitian.
Dari awal penelitian,
seorang peneliti sudah mengalami kesukaran dalam menentukan topik dan
masalah penelitian. Masalah penelitian yang layak diteliti
sebenarnya banyak sekali dan tidak terbatas jumlahnya, yang sulit
dilakukan adalah tidak semua peneliti memiliki sensitivitas untuk
mengidentifikasikan topik dan masalah penelitian dan menentukan batasan
topik penelitian tersebut. Demikian juga dalam penentuan judul, masih banyak
peneliti yang sulit dalam menentukan judul penelitiannya. Dan selanjutnya
akan menemukan kesukaran-kesukaran lainnya sampai akhirnya berhasil ditemukan
suatu penemuan sehingga layak disebut penelitian.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis
dalam makalah ini akan membahas
tentang Pemilihan Topik dan Masalah, Pembatasan Topik Serta Penentuan
Judul.
1.
Bagaimana
cara pemilihan topik dan masalah?
2.
Bagaimana
cara membatasi topik yang baik?
3.
Apa
saja kriteria judul yang baik dan benar?
1.
Untuk
memahami cara pemilihan topik dan masalah penelitian.
2.
Untuk
mengkaji cara pembatasan topik penelitian.
3.
Untuk
mengetahui kriteria judul karya tulis ilmiah.
Sebelum melakukan penelitian hal yang
harus dilakukan adalah memahami terlebih dahulu apa itu topik penelitian. Hal
ini penting karena dalam sebuah proses penelitian, penentuan topik akan menjadi
titik sentral sebelum masuk ke tahapan-tahapan penelitian berikutnya.[1]
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
arti kata topik adalah pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dan
sebagainya. Secara etimologis Topik berasal dari bahasa Yunani “topoi”
yang berarti tempat. Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang
hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan topik pembicaraan.
Untuk
memulai sebuah penelitian, kita harus mendapatkan suatu permasalahan, lalu dari
permasalahan ini akan menghasilkan suatu topik yang lebih spesifik yang dapat
dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini dapat diangkat
menjadi suatu judul penelitian.
Ciri
khas topik terletak pada permasalahannya yang berifat umum dan belum terurai.
Berbeda dengan topik, adapun judul penelitian pada umumnya adalah rincian dan
penjabaran dari topik. Jika dibandingkan dengan topik, judul lebih spesifik dan
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.[2]
Kriteria pemilihan topik merupakan syarat atau standar minimal
yang seharusnya dipenuhi oleh suatu topik yang dipilih. Topik yang dipilih
seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.
Topik penelitian yang dipilih harus yang sesuai
minat dan paling menarik
perhatian peneliti agar dalam pelaksanaannya peneliti akan
bersemangat, tekun dan tidak mudah putus asa apabila nanti menjumpai kesulitan.
2.
Topik
penelitian terjangkau oleh kemampuan peneliti. Maksudnya Topik yang dipilih harus berada di sekitar kita, baik
di sekitar pengalaman maupun di sekitar pengetahuan. Hindarilah topik yang jauh
dari
jangkauan kita karena hal itu akan menyulitkan ketika mengerjakannya.
3.
Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup
yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang menyeret kita kepada
pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
4.
Topik cukup penting untuk diteliti. Ada dua hal yang
menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: sumbangan
hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis serta minat masyarakat luas.
5.
Data dari
topik mudah didapatkan. Maksudnya topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan,
memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah
yang hendak ditulis. Sumber kepustakaan dapat berupa buku, majalah, jurnal
dan lain-lain. Peneliti perlu menyesuaikan antara
topik penelitian dengan kemudahan dalam memperoleh data penelitian.[3]
Masalah
atau permasalahan dalam penelitian sering disebut problema atau problematik. Menurut Suharsimi Arikunto,
problema ini dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut:[4]
§
Problema
Deskriptif, yaitu problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena. Sehingga lahirlah
penelitian deskriptif (termasuk di dalamnya survei), penelitian historis dan
filosofis.
§
Problema
Komparatif, yaitu problema untuk membandingkan dua fenomena atau lebih. Disini
peneliti berusaha mencari persamaan dan perbedaan fenomena, selanjutnya mencari
arti atau manfaat dari persamaan dan perbedaan tersebut.
§
Problema
korelatif, yaitu problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena. Problema
korelasi ada dua macam yaitu korelasi sejajar dan korelasi sebab akibat
Sebetulnya tanpa kita disadari bahwa di sekitar kita dan apa yang kita
lakukan sehari-hari bisa menimbulkan ide-ide untuk menentukan atau menemukan
topik yang bisa dijadikan landasan untuk penelitian. Misalnya, ketika kita
sedang bermain dengan teman, ngobrol di kantin, bercanda di ruang kuliah, dan lain
sebagainya pada dasarnya semua itu adalah membicarakan, membahas, atau
memasalahkan hal tertentu yang bisa dijadikan topik penelitian.
Topik harus terbatas.
Mengapa topik harus terbatas? Karena apabila suatu topik terlalu luas maka topik
itu akan menjadi dangkal dan tidak menarik untuk dibahas. Topik yang akan diangkat dalam permasalahan harus
dibatasi sampai dengan tahap yang cukup sempit dan terbatas. Kecenderungan tiap
peneliti baru adalah mengungkapkan sesuatu yang terlalu umum. Pembatasan topik
sekurang-kurangnya akan membantu peneliti dalam beberapa hal:[5]
1)
Pembatasan topik memungkinkan peneliti untuk meneliti dengan fokus, penuh keyakinan dan kepercayaan
2)
Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan peneliti untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif
mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu peneliti akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan
dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik seperti sebagai berikut:
1)
Menurut tempat
Contoh, Jakarta
lebih khusus daripada Indonesia, Cilandak
lebih khusus daripada Jakarta, dan sebagainya.
2)
Menurut waktu atau periode zaman
Contoh, “Perkembangan Islam” bisa dibatasi “Perkembangan
Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
3)
Menurut pembagian bidang kehidupan manusia (politik,
sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan, kesenian)
Contoh, Topik “Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “Pembangunan Politik di
Masa Orde Baru”
4)
Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “Penerapan
Model Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar”
dapat dikhususkan menjadi “Penerapan Model
Pembelajaran Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa
di SMA 97 Jakarta”
Menentukan judul dalam
penelitian merupakan hal yang dilakukan setelah menentukan topik. Judul adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Setiap penelitian atau laporan
penelitian yang berupa skripsi, tesis, atau disertasi mesti mempunyai judul
yang sesuai dengan topik dan objek yang diteliti.[6]
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, judul adalah kepala karangan judul dalam suatu karya ilmiah
harus berbentuk frasa, bukan kalimat atau kata. Judul adalah nama yang dipakai
untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain; identitas atau cermin
dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik
perhatian dan adakalanya menentukan wilayah (lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga
kepala tulisan.
Ada yang mendefinisikan judul adalah lukisan singkat
atau disebut juga miniatur isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas,
padat dan menarik. Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema.
Karena itu judul harus mampu mencerminkan topik atau tema, tidak boleh
menyimpang dari intinya. Itulah sebabnya memilih judul tidak selalu mudah.[7]
Selain dengan pembatasan topik, penentuan judul karya
ilmiah dapat pula ditempuh dengan melontarkan pertanyaan: masalah apa, mengapa,
bagaimana, dimana, dan kapan. Walaupun tidak semua pertanyaan tersebut harus terjawab.
§
Contoh masalah disekitar kita
seperti sebagai berikut:
a.
Kecanduan
gadget
b.
Gas karbon monoksida.
§
Jika topik masalah sudah ditentukan, maka kita dapat
bertanya dengan pertanyaan “mengapa”. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah:
a.
Mempengaruhi kualitas tidur siswa
b.
Mengendalikan pencemaran oleh
aktivitas transportasi
§
Judul karya ilmiah haruslah berbentuk frasa, bukan
berbentuk kalimat. Oleh karena itu, kata-kata tersebut dapat kita jadikan kata
benda agar dapat dijadikan judul karya, seperti:
a.
Mempengaruhi menjadi pengaruh
b.
Mengendalikan menjadi pengendalian.
§
Kata-kata yang sudah ditentukan topik disusun menjadi
tetap, kata kerja ditambah atau mengandung kata benda dan
judul yang dibuat tidak berupa kalimat. Dengan pertanyaan masalah apa dan
mengapa, kita memiliki judul sebagai berikut:
a.
Pengaruh
kecanduan gadget terhadap kualitas tidur siswa
b.
Pengendalian pencemaran gas karbon monoksida oleh aktivitas
transportasi
§
Agar karya ilmiah tidak mengambang, judul harus
dibatasi dengan pertanyaan dimana, yang akan memberikan jawaban mengenai tempat objek
yang akan diteliti, misalnya:
a.
di SMA 97 Jakarta
b.
di Jakarta Selatan
§
Selanjutnya kita akan menjawab pertanyaan kapan,
yang akan memberikan
jawaban, antara lain:
a.
Tahun 2025
b.
Tahun 2020
§
Kini kita sudah memiliki judul karya ilmiah menjadi:
a.
Pengaruh
kecanduan gadget terhadap kualitas tidur siswa di SMA 97 Jakarta tahun 2025
b.
Pengendalian pencemaran gas karbon monoksida oleh aktivitas
transportasi di Jakarta Selatan Tahun
2020
Kriteria pemilihan topik
merupakan syarat atau standar minimal yang seharusnya dipenuhi oleh suatu topik
yang dipilih. Topik yang dipilih seharusnya memenuhi kriteria yaitu, Topik
penelitian yang dipilih harus yang sesuai minat dan paling menarik perhatian
peneliti, Topik penelitian terjangkau oleh kemampuan peneliti, Topik
yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas, Topik
cukup penting untuk diteliti dan Data dari topik mudah didapatkan
Pembatasan topik
memungkinkan peneliti untuk meneliti dengan fokus, penuh keyakinan dan
kepercayaan. Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan peneliti untuk
mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan
pembatasan itu peneliti akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan
dikembangkan.
Menentukan judul dalam
penelitian merupakan hal yang dilakukan setelah menentukan topik. Judul adalah
perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan menyiratkan
permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Setiap penelitian atau laporan
penelitian yang berupa skripsi, tesis, atau disertasi mesti mempunyai judul
yang sesuai dengan topik dan objek yang diteliti.
Meskipun kami menginginkan
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, tetapi kenyataannnya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan kedepannya.
Arikunto,
Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
PT
Rineka Cipta
Sumadi. 2003. Metodologi
Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Mahyudin, Anis. 2018. Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Pustaka Hikmah
http://repository.unimal.ac.id/2435/1/15.%20Materi%2013%20MENULIS%20KAR YA%20ILMIAH%20%20-%20Modul%20SMKM-Aceh%20%2013.pdf
https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=lhwiHE_DvlsC&oi=fnd&pg=PR7& dq=pembatasan+topik+dalam+karya+ilmiah&ots=tfBxlzUaMt&sig=UaXK Xt3Dg1SROcbEHI-2kAPvVDk
[1]
Mahyudin,
Anis. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (Jakarta: Pustaka Hikmah, 2018)
Hlm 8
[3]http://repository.unimal.ac.id/2435/1/15.%20Materi%2013%20MENULIS%20KARYA%20ILMIAH%20%20-%20Modul%20SMKM-Aceh%20%2013.pdf
[4] Arikunto, Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013) Hlm
68
[5]https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=lhwiHE_DvlsC&oi=fnd&pg=PR7&dq=pembatasan+topik+dalam+karya+ilmiah&ots=tfBxlzUaMt&sig=UaXK Xt3Dg1SROcbEHI-2kAPvVDk
[6] Arikunto, Suharsimi, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013) Hlm
77
Komentar
Posting Komentar